Cerpen "Dibelakang Sana" Karya Nanda fransiska



"Dibelakang Sana" 

***
Sore ini terasa lebih sejuk, hujan deras sekarang sudah berhenti dan hanya menyisakan genangan-genangan air bekas hujan tadi. ”Din, kita main yuk din sama temen-temen diluar” ajak Natasya kepada Didin adiknya. Umur mereka memang tak terpaut jauh, hanya selisih 1 tahun dari umur Natasya. “Ah, gak ah kak. Kan becek, mau main kemana kita habis hujan seperti ini?” tolak Didin dengan halus membuat Natasya sempat berfikir sejenak, “Hmm... kita ketaman aja, bawa Ujang, Denis sama Kira. Mereka pasti juga mau ikut main” – “wah boleh kak, cepetan kak kita keluar” Kali ini Didin lah yang semangat mengajak Natasya untuk keluar bermain.

Hanya butuh waktu 30 menit mereka semua sudah berkumpul ditaman desa, yang memang cukup jauh dari rumah Natasya, seperti biasa bermain dengan Ujang, Denis dan Kira. Teman dekat mereka itu memang sangat setia, selalu bermain bersama menghabiskan waktu luang atau pulang sekolah selalu barengan. “Hey semua, ayok kumpul sini donk. Emang kalian gak bosan naik prosotan mulu. Huuh... “ Tampaknya Denis sudah mulai bosan bermain itu-itu saja, memanggil yang lain untuk berkumpul “Ada apa Den” sahut Natasya dengan halus kepada Denis yang wajahnya mulai kusut mungkin karna bosan. “sini aja, aku mau ceritain sesuatu nih” senyum kecil tampak diwajah Denis untuk merayu teman-temannya. “Ahh, oke lah, ayo kawan-kawan kita duduk dulu” Ajakan Kira kepada teman lain ya, tentu saja mereka segera patuh, karena Kira adalah wanita yang tegas diantara mereka, mungkin sedikit takut sama Kira.

“Oh, ada apa Den kamu manggil kita” Tanya Ujang dengan wajah kerut tanda penasaran kali ini. “Huusshh... aku mau ceritain sesuatu sama kalian, ayo dekat sini” sontak semua teman lain jadi penasaran apa yang akan diceritakan oleh Denis kali ini. “Kalian tau kan hutan yang ada dibelakang sekolah kita” Udin bicara dengan nada yang membuat semua teman lain menjadi diam mendengarkannya dan serempak menjawab “Iya, kami tau. Memang kenapa Den?” seperti nya mereka semua sudah mulai penasaran apa yang ingin diceritakan oleh denis “Dengarkan baik-baik. Aku pernah dengar kalau ditengah hutan ada sebuah gua yang kata orang-orang tua mistis dan tak boleh didekati oleh siapapun. Katanya lagi kalau kalian masuk kesana maka kalian tidak akan bisa keluar lagi dengan selamat, atau kalian akan tersesat selamanya”- ucapan Denis membuat semua orang terpaku mendengarkan, “Hahahaha kamu ini Denis, kampungan kali. Percaya sama yang mistis-mistis seperti itu. Itumah Cuma dongeng dan gak bener, Cuma buat cerita untuk biar cepet tidur sama orang” Ujar Kira dengan nada yang sedikit sombong dan ketus. Lantas membuat kening Denis kerut. “Iya sih, dulu aku ga percaya juga, tapi kalian pernah dengar kan mamang Kodir dulu pernah tersesat beberapa minggu dan tidak pulang dari hutan itu kan.” – “Iya juga Kir, itu benar” bantu Ujang yang terlihat pucat karna terlalu terhanyut mendengar cerita Denis sebelumnya.
“Ah, terserah kalian sajalah. Aku tetep ga percaya sama hal mitos seperti itu” – “Hmm... bagaimana kalau kita buktikan saja besok habis pulang sekolah. Biar tidak ada keraguan lagi” tantang Denis kali ini membuat yang lain terdiam “Jangan gila loh Den, gimana kalau itu beneran ada. Bisa mati kita, ah aku malas lah” Natasya ambil alih bicara, disetujui oleh teman-teman nya yang lain – “Oke aku berani ikut, buktikan saja kalau itu memang benar” tantang Ujang membuat teman lain semakin bengong “Oke, gimana yang lain kalian setuju bukan untuk ikut. Masa kalian takut sih” Kali ini Kira semakin bersemangat dengan cerita hari ini “Hmm... iya lah, besok kami ikut” serempak yang lain menyahut Kira dengan nada yang lesu. “Besok habis pulang sekolah, ingat ya. Kita ngumpul di depan kelas ku dulu” Ajakan Denis yang hanya diiyakan oleh teman lainnya. “Ah, sudah sore, sebaiknya kita pulang terlebih dulu” – “oke, jangan lupa. Sekarang kita pulang dulu”

***BERSAMBUNG***